28. Mai 2009

Indonesia Lebih Dekat di Braunschweig

Frau Admi Landri Schlüter berichtet über die Veranstaltung "Indonesien ganz nah"
in "Tribun Jabar", Bandung, Indonesien am 28. Mai 2009



Indonesia Lebih Dekat di Braunschweig


Indonesia-lebih-dekat-di-braunschweig

Semua pendukung acara Hari Indonesia yang diadakan pada 9 Maret berkumpul di atas pentas di Braunschweig. (Admi Landri Schlueter)

ARAK-arakan para pengisi acara dan masyarakat Indonesia yang bermukim di Braunschweig sekitarnya, yang berpakaian adat Nusantara dan diiringi angklung serta gamelan, menandai dimulainya acara "Indonesien ganz nah" (Indonesia lebih dekat), yang diorganisir oleh DIG Niedersachsen (Deutsch Indonesische Gesellschaft/Persatuan Indonesia Jerman) Lower Saxony, Jerman Utara.

Acara dibuka dengan Tari Pasambahan dari Sumatra Barat, dengan pemberian sirih di carano oleh Ariane dan Yopi kepada Wali Kota Braunschweig Frau Fredericke Harlfinger, Konsul Jenderal RI untuk Hamburg Bapak Teuku Darmawan dan istri, serta President DIG Niedersachsen Herr Wolfgang Sehrt.

Acara hari Indonesia yang diadakan di Istana Braunschweig itu adalah proyek kolosal kerja sama Konsulat RI Hamburg dengan DIG Niedersachsen.

Braunschweig merupakan sister city Bandung yang telah terjalin semenjak bulan Mei 1960 dan merupakan sister city pertama yang terbentuk di negara Jerman.

Indonesia adalah negara pertama yang mendapat kehormatan untuk dapat membuat acara seni dan budaya di istana Braunschweig semenjak dibuka pertama kali pada tanggal 29 Maret 2007. Schloss (istana) Arkaden adalah pusat perbelanjaan terbesar di wilayah Jerman Utara yang menggunakan bekas istana sebagai shopping centre.

Permainan musik angklung dari remaja Hamburg setelah pidato pembukaan dari Wali Kota Harlfinger sangat memukau penonton, apalagi setelah mengetahui bahwa musik tersebut terbuat dari bambu yang sebagian besar mereka ketahui sebagai sayur yang dicampur ke dalam masakan Asia.

Ribuan penonton memenuhi lobi shopping centre untuk menyaksikan acara eksotis dari Indonesia, apalagi ketika kanak-kanak di bawah 6 tahun menyanyikan lagu Balonku dan Potong Bebek Angsa, membuat pengunjung kagum akan keberanian mereka di hadapan ratusan penonton.

Acara yang disusun bersama oleh DIG dan Konsulat Jenderal RI tersebut di samping menampilkan angklung dan gamelan juga menyajikan tarian Klono Topeng, Kalesworo, Bali, Jaipong, Merak, dan Saman, serta vocal group PPI Braunschweig dan Paduan Suara Sejahtera dari Bremen.

Acara yang direncanakan semenjak akhir tahun 2008 itu dapat terwujud dan sukses pelaksanaannya berkat kerja sama yang baik antara KJRI, DIG Niedersachsen, PPI Braunschweig, dan Centre Management Schloss Arkaden, serta bantuan teknik dari toko elektronik Saturn Braunschweig.

Mudah-mudahan dengan terlaksananya acara ini tanah air Indonesia semakin dikenal di Jerman serta semakin sering dikunjungi oleh turis dari mancanegara. Untuk mengetahui lebih jauh program DIG, silakan lihat situs www.dig-niedersachsen.de. Salam dari Braunschweig. (Admi Landri Schlueter)

Admi Landri Schlueter, warga Indonesia tinggal di Wolfenbuttel, Jerman


Keine Kommentare: