17. Dezember 2008

Adventskaffee, Altstadtrathaus, 13. Dez. 2008

Auch in diesem Jahr konnten Mitglieder und Freunde der DIG Niedersachsen e. V. im Rahmen eines städtischen Empfangs in der "guten Stube der Stadt Braunschweig", der Dornse im Altstadtrathaus, zur traditionellen Kaffeetafel zusammenkommen.

Nach Begrüßungsworten von Herrn Wolfgang Sehrt (DIG), Frau Bürgermeisterin Friederike Harlfinger und Herrn Teuku Darmawan (Generalkonsul der Republik Indonesien in Hamburg) erlebten die Teilnehmer ein beeindruckendes Rahmenprogramm mit Liedern und Tänzen aus Indonesien, das diesmal von den indonesischen Mitgliedern unter Leitung von Frau Mimi Schlüter gestaltet wurde.


Fotos: Dietrich Herrmann u. Reiner Fricke

Höhepunkt waren die Tänze der indonesischen Tanzgruppe KJRI aus Hamburg. Neben dem Jaipon-Tanz wurden Ausschnitte aus dem Ramayana-Epos dargeboten. Alle Teilnehmer waren sowohl von der Anmut und Ausdruckskraft der Bewegungen als auch der Farbenpracht der Gewänder fasziniert.

Video 1: Kurze Gesamtschau (1:30 min)

(Um die Videos in höherer Qualität zu sehen, klicken Sie auf das Wort "Youtube" im Video und dann auf der Youtube-Seite auf "In hoher Qualität ansehen")



Video 2:
Ausschnitte aus dem Ramayana-Tanz (6:20 min)

Ramayana di Braunschweig

tribun jabar logo
Kamis , 18 Desember 2008
Ramayana di Braunschweig
Admi Landri Schlueter
TEPAT pukul 16.00 Waktu Eropa Tengah, Herr Sehrt, presiden DIG (Deutsch Indonesische Gesellschaft/ Persatuan Indonesia Jerman) provinsi Lower Saxony di Utara Jerman membuka acara Kaffeetafel (minum kopi bersama) tahun 2008. Acara Kaffeetafel yang diadakan setiap akhir tahun di Altstadtrathaus (kantor wali kota lama) merupakan undangan istimewa dari wali kota Braunschweig untuk DIG. "Dornse" adalah ruangan pertemuan terbesar di gedung ini yang tidak bisa dipakai oleh siapa saja tanpa ada izin dari wali kotanya.
DIG Niedersachsen adalah satu-satunya organisasi yang mendapat kehormatan untuk memasuki dan menggunakan ruangan "Dornse" bersama masyarakat Indonesia yang bermukim di Braunschweig dan sekitarnya.
2310
ADMI LANDRI SCHULUETER
Foto bersama dengan walikota, Konjen dan
presiden DIG Niedersachsen
Kaffeetafel yang diadakan setiap tahun ini selalu diisi dengan acara budaya secara bergantian, tahun ini gilirannya Indonesia untuk mengorganisir program.  Tahun lalu, acaranya diisi dengan menampilkan wayang golek Jerman (Puppen Theater) yang penyajiannya  persis seperti wayang golek.
Acara yang dimulai dengan penampilan Jaipong Jawa Barat telah memukau penonton, karena bagi masyarakat Jerman di Braunschweig baru pertama kali melihat tarian ini. Setelah itu acara dilanjutkan dengan nyanyi "Pelangi" dan "Balonku" oleh Nara, Shahia (3 tahun), Nalea (4 tahun) dan Melani (5 tahun) yang membuat penonton gemes dan salut akan keberanian mereka dihadapan 150 orang penonton.
Vocal group mahasiswa Indonesia di Braunschweig yang membawakan lagu-lagu nusantara serta lagu nasional membuat
2307
ADMI LANDRI SCHULUETER
Dari kiri ke kanan: Ibu Teuku Darmawan, Bapak Teuku Darmawan, Bapak Sehrt, wali kota Harlfinger, Ibu Sehrt
suasana semakin hidup, apalagi ketika dinyanyikannya lagu "Halo-halo Bandung" yang bisa diikuti oleh beberapa orang Jerman. "Lagu tersebut tepat sekali dikumandangkan disini, karena Braunschweig adalah kota kembar Bandung," demikian Herr Sehrt.
2306
ADMI LANDRI SCHULUETER
Nara, Shahia, Nalea dan Melani membawakan
lagu Balonku & Pelangi

Jalinan kerja sama yang telah terbentuk selama 48 tahun ini semakin terasa keeratannya, apalagi dengan adanya kerja sama ITB dengan TU (Technik Universitt) Braunschweig. Juga kunjungan antara delegasi kedua sahabat ini telah membuat hubungan kedua kota kembar tertua di Jerman ini semakin kental. Dengan adanya alasan seperti ini sangatlah tepat kedudukan DIG Niedersachsen di Braunschweig, demikian sambutan Wali kota Frau Halfinger yang mewakili Oberbrgermeister (Wali kota utama) Dr. Gerd Hoffmann yang pada pada hari itu berhalangan hadir karena sakit.
Bapak Teuku Darmawan, konsul Jenderal RI wilayah Jerman Utara sangat menghargai sekali hubungan kerja sama yang baik antara DIG Niedersachsen dengan konsulat Hamburg dan masyarakat Indonesia di sini, ini terlihat dari bantuan KJRI kepada DIG dalam pengisian acara yang bertitik berat kesenian dan budaya Jawa. Ruangan Dornse pun dihiasi dengan dekorasi Jawa dari KJRI Hamburg yang membuat  setiap tamu yang masuk tertegun mengamati suasana pentas yang bernuansa Jawa.
Penampilan drama tari Ramayana dari sanggar KJRI Hamburg Margi Budoyo telah membuat masyarakat Jerman dan Indonesia yang berdomisili di Braunschweig kagum dan puas atas sajian tersebut, bahkan 80 persen para undangan yang hadir pada hari Sabtu lalu di Altstadtrathaus tersebut telah menyarankan dan meminta Ramayana untuk ditampilkan kembali di Braunschweig tahun depan.